Iklan size In-article
Terkadang, suami tidak peka bahwa
istrinya mengharapkan banyak hal darinya. Sementara sang istri kadang
‘canggung’ untuk mengungkapkan apa yang ia harapkan dari suaminya.
Nah, agar suami istri makin harmonis
hingga terbentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, para suami perlu
mengetahui bahwa 10 hal yang paling diharapkan istri darinya. Bagi para
istri, Anda bisa mengoreksi poin-poin ini, dan bisa pula menambahkan
daftar berikutnya yang lebih sesuai dengan kondisi Anda.
Kasih sayang
Hal yang paling diharapkan istri dari
suami adalah kasih sayang. Istri ingin dicintai dan dikasihi, istri
ingin disayang. Banyak suami sebenarnya telah mencintai istrinya dengan
tulus dan setia. Namun karena perbedaan cara mengungkapkan cinta antara
pria dan wanita, cinta yang tulus dan setia itu belum dirasakan
sepenuhnya.
Suami merasa bahwa ia bekerja keras
mencari nafkah –bahkan hingga pulang larut malam—adalah pernyataan
cintanya pada istri. Sementara istri mengharapkan suami menyatakan
cintanya secara verbal, semacam “aku cinta kamu”, ketika pergi keluar
kota atau lembur kerja menelepon atau kirim SMS/BBM/WA yang menyatakan
ia rindu, sering mengecup keningnya, mengandeng tangan, memeluk mesra,
mencium dan sebagainya.
BACA JUGA : Penting! Jarak Ideal Untuk Kehamilan Anak Kedua
BACA JUGA : Penting! Jarak Ideal Untuk Kehamilan Anak Kedua
Perhatian
Cinta adalah memberi. Pemberian cinta yang pertama adalah perhatian. Demikian kira-kira Anis Matta dalam buku Serial Cinta.
Istri sangat mengharapkan perhatian dari
suaminya. Saat penampilannya berubah –sesungguhnya ia sedang
mempercantik diri untuk membahagiakan suami—ia sangat suka jika suaminya
meresponnya dengan positif. Saat ia terlihat lelah, ia suka jika
suaminya memijitnya, minimal menanyakan mengapa terlihat lelah. Apalagi
jika istri sedang sakit atau menghadapi masalah. Respon suami adalah
bentuk perhatian yang disukai sekaligus diharapkan istri.
Pengertian
Istri manapun pasti berharap suaminya
pengertian. Dalam arti, pertama-tama, sang suami menerima dan
mencintainya apa adanya. Selanjutnya, baru sang suami mentarbiyahnya,
mengajaknya tumbuh bersama.
Harapan ini mulai dari hal-hal yang
cukup mendasar hingga hal-hal yang masuk dalam kategori selera. Misalnya
istri berasal dari daerah pantai. Tentu sebagai orang pantai ia
terbiasa bicara keras untuk melawan ombak. Saat suami menjadikannya
istri, ia harus pengertian dengan kondisi ini. Tidak langsung mencela
istrinya sebagai wanita kasar atau kurang sopan. Sambil, secara bertahap
suami memahamkan bahwa kini mereka tinggal di kota, misalnya, volume
bicara perlu disesuaikan.
Contoh pengertian dalam hal selera
adalah makanan. Misalnya istri suka makan pedas dan terbiasa masak
pedas. Sedangkan suami tidak suka makan pedas. Maka tidak bijaksana jika
suami memaksa istrinya langsung berubah selera. Istri lebih suka jika
suaminya pengertian, mengatakannya dengan lemah lembut dn mensiasati
misalnya sambal disendirikan, atau jika tidak memungkinkan dibuat dua
versi masakan berbeda.
Jadi Imam
Ar rijaalu qawwaamuuna ‘alan nisaa’.
Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Firman Allah ini pasti disadari
betul oleh setiap wanita yang beriman. Sekaligus merupakan fitrah wanita
mengharapkan suaminya menjadi pemimpin, menjadi imam dalam keluarga.
Suami sebagai imam yang diharapkan istri
dalam rumah tangganya, bukan sekedar kepala keluarga yang
bertanggungjawab atas nafkah. Tetapi lebih dari itu, ia bisa memimpin
dan mengarahkan istri dan anak-anak menjadi lebih baik. Ia bisa
mengingatkan istrinya saat istri salah, bisa memotivasi istrinya saat
istri merasa lemah, dan juga bisa menjadi teladan bagi istri dan
anak-anak.
Apresiasi
Istri mengharapkan apresiasi dari
suaminya; atas apa yang ia lakukan, atas apa prestasi yang ia capai,
bahkan atas ide-ide dan pemikirannya. Apresiasi itu bentuknya bisa
bermacam-macam. Mulai dari ucapan terima kasih, memujinya, hingga
memberinya hadiah.
Misalnya istri telah berdanda sedemikian
rupa di malam hari. Suami perlu mengapresiasinya dengan memuji
istrinya. Jangan sampai ia telah berhias cantik di malam hari, lalu sang
suami cuek begitu saja. Tanpa kata tanpa aksi langsung meninggalkannya
ke alam mimpi.
Pun saat anak-anak meraih prestasi
tertentu; hafalan bertambah, lebih mandiri, hingga prestasi akademik.
Sesungguhnya semua itu tak lepas dari peran istri. Maka berterima kasih
padanya atau memujinya akan membuat dirinya bahagia.
Waktu berkualitas
Istri tidak hanya butuh nafkah dhahir
berupa materi. Yang lebih dibutuhkan istri adalah waktu berkualitas. Apa
artinya uang banyak, harta berlimpah, tetapi suami jarang di rumah. Ia
habiskan waktunya mencari materi, sementara istri merasa menjadi janda
meskipun suaminya masih ada dan anak-anak merasa yatim meskipun ayah
mereka masih ada. Sebabnya karena kehadiran suami secara psikologis
tidak didapatkan istri. Kehadiran ayah secara psikologi tidak dirasakan
oleh anak-anak.
Saling membantu
Wanita memang memiliki kemampuan yang
luar biasa; multitasking. Ini salah satu perbedaan pria dan wanita.
Namun, jika semua pekerjaan diserahkan kepada istri, tentu istri sangat
terbebani. Ia berharap suaminya juga membantunya. Terlebih, jika mereka
memang hidup tanpa pembantu/khadimat. Misalnya istri yang menyapu, suami
yang mengepel. Istri yang mengajari anak belajar bahasa Indonesia,
suami yang mengajari matematika.
Mendukung dan membela istri
Istri, berapapun usianya, pasti memiliki
keinginan. Memiliki cita-cita. Ingin berkembang. Ingin lebih baik.
Asalkan keinginan dan cita-cita itu baik, suami perlu mendukungnya.
Pun saat istri menghadapi tantangan atau
masalah. Dukungan suami sangat diharapkan. Terlebih saat hamil atau
persalinan, suami perlu mendukungnya agar istrinya kuat dan kokoh. Saat
ada masalah, suami harus mendukung dan membelanya
Nafkah biologis
Kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi
melalui pernikahan ini mutlak diharapkan oleh istri, khususnya ketika
usianya masih muda; belum menopouse. Terkadang karena kesibukan,
suami menjadi jarang memberikan nafkah biologis kepada istrinya.
Padahal, nafkah ini dalam kondisi umum perlu dinikmati bersama empat
hari sekali (diqiyaskan dengan satu suami memiliki empat istri). Pada
pasangan monogami di usia muda, intensitas normalnya sepekan tiga sampai
empat kali. Tentu dengan kualitas yang baik pula.
Momen spesial
Istri sangat suka jika suaminya
mengingat momen-momen penting. Ia menjadi merasa dihargai dan disayang.
Misalnya tanggal pernikahan, tanggal lahir istri, tanggal lahir anak,
dan sebagainya. Saat suami memberikan hadiah surprise di momen-momen istimewa, istri pasti merasa sang suami sangat perhatian dan cinta padanya.
Referensi:
[Muchlisin BK/Keluargacinta.com]
Loading...