DFP 1 Beginikah Tolak Ukur Kesucian Wanita Zaman Now? | Kabar 7 Menit

300x600

Responsive

Beginikah Tolak Ukur Kesucian Wanita Zaman Now?

Iklan SIze 300x600
Iklan size In-article
Sebagai manusia yang muslim dan mukmin sejati, seharusnya terus dan menerus untuk menuntut ilmu dimanapun berada dan kapanpun itu. Karena tanpa ilmu manusia berjalan tanpa alas kaki di atas bara api. Semua yang di jalani nya hanyalah kesalahan karena tanpa adanya ilmu dalam dirinya.

Manusia tanpa ilmu dan terkhusus tanpa adanya ilmu agama dia akan terbiasa melakukan hal-hal yang tidak berguna, melakukan hal hal bid'ah, melakukan hal-hal ta'qidul A'ma (mengikuti seseorang tanpa ada dasar). Hal ini sungguh mengerikan dan berbahaya bagi generasi umat manusia selanjutnya.

Dari Sinilah Ukuran Kesucina Wanita

Berkata Syaikh Ali Mahfudz dalam kitabnya Al-Bida fi Madharil Ibtida' : "Di antara bid'ah yang paling jelek dan kebiasaan yang paling buruk adalah memecahkan selaput keperawanan dengan jari. Di samping menyelisihi sunnah Nabi Muhammad, mayoritas hal itu membahayakan pengantin dan menyebakan kemandulan, dan seringnya hal ini diwariskan oleh penyakit kebodohan. Semua itu adalah bahaya yang tidak tersembunyi lagi keharamannya.

Kelakuan yang seperti ini tidak menampakkan adanya tuntutan (dari seorang suami) akan kemuliaan dan kesucian wanita. sebab wanita atau gadis yang tidak memiliki dien dan bagus pertumbuhan (posturnya) sama sekali tidak akan merasa lemah untuk menipu suaminya saat malam pertama. Tipuan yang semacam ini sangat ma'ruf di kalangan para dokter, bidan dan teman-teman yang busuk. Dan padanya terdapat ciri khusus akibat dari hilangnya selaput keperawanan dan mengalirnya darah keperawanannya.

Di tinjau dari sisi yang lain, maka sesungguhnya memecahkan selaput keperawanan ini berbeda-beda jenisnya dari satu wanita dengan wanita yang lain. Pada sebagian mereka hal ini sangat lembut (mudah untuk dipecahkan), sehingga akan pecah hanya dengan gerakan ringan atau terjatuh kecuali dia terkejut dalam malam pertamanya. Dia diliputi aib padahal sebenarnya dia terlepas dari hal itu. Dan pada saat itu sebagia nselaput keperawanan wanita selalu merapat setelah melakukan hubungan dan bernikman-nikmat denganya.Dan di sana ada jenis yang lain dari selapu keperawanan, tidak terkoyak sama sekali dengan keadaan apapun, meskipun sering sekali melakukan hubungan dan tidak akan lenyap kecuali setelah melahirkan. Terkadang juga pemiliknya sudah hamil namun selapu keperawanan masih utuh dan selamat. 
"Tolak ukur kesucian wanita bukanlah dari selaput keperawanannya, melainkan adalah agamanya"

Maka Hendaknya kedua mempelai waspada dan hati-hati dari terjerumus ke dalam perbuatan menjadikan selaput keperawanan sebagai tolak ukur kesucian seorang wanita, sebab tolak ukur wanita itu hanya satu, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: 

فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَكَ

Artinya: "Maka pilihlah wanita yang memiliki dien (agama), niscaya kamu akan beruntung."

Maka dari itu, sekarang mulailah untuk terus menimba ilmu agama sedalam-dalamnya, jangan biarkan kita terperosok terus kedalam kejahilan yang nyata ini. Hidup kita akan semakin indah apabila kita selalu di naungi dengan ilmu agama. Semua kehidupan kita, amaliah kita, cara bicara kita, cara bergaul kita sudah di atur oleh agama agar kita menjadi hamba-hamba yang berbarakah dan menjadikan kita hamba yang sholih / selamat dunia dan akhirat.

Sumber : Komentarcinta.blogspot.com
Loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==