Iklan size In-article
Sebagai
manusia yang muslim dan mukmin sejati, seharusnya terus dan menerus
untuk menuntut ilmu dimanapun berada dan kapanpun itu. Karena tanpa ilmu
manusia berjalan tanpa alas kaki di atas bara api. Semua yang di jalani
nya hanyalah kesalahan karena tanpa adanya ilmu dalam dirinya.
Manusia
tanpa ilmu dan terkhusus tanpa adanya ilmu agama dia akan terbiasa
melakukan hal-hal yang tidak berguna, melakukan hal hal bid'ah,
melakukan hal-hal ta'qidul A'ma (mengikuti seseorang tanpa ada dasar).
Hal ini sungguh mengerikan dan berbahaya bagi generasi umat manusia
selanjutnya.
Dari Sinilah Ukuran Kesucina Wanita
Berkata
Syaikh Ali Mahfudz dalam kitabnya Al-Bida fi Madharil Ibtida' : "Di
antara bid'ah yang paling jelek dan kebiasaan yang paling buruk adalah
memecahkan selaput keperawanan dengan jari. Di samping menyelisihi
sunnah Nabi Muhammad, mayoritas hal itu membahayakan pengantin dan
menyebakan kemandulan, dan seringnya hal ini diwariskan oleh penyakit
kebodohan. Semua itu adalah bahaya yang tidak tersembunyi lagi
keharamannya.
Kelakuan
yang seperti ini tidak menampakkan adanya tuntutan (dari seorang suami)
akan kemuliaan dan kesucian wanita. sebab wanita atau gadis yang tidak
memiliki dien dan bagus pertumbuhan (posturnya) sama sekali tidak akan
merasa lemah untuk menipu suaminya saat malam pertama. Tipuan yang
semacam ini sangat ma'ruf di kalangan para dokter, bidan dan teman-teman
yang busuk. Dan padanya terdapat ciri khusus akibat dari hilangnya
selaput keperawanan dan mengalirnya darah keperawanannya.
Di
tinjau dari sisi yang lain, maka sesungguhnya memecahkan selaput
keperawanan ini berbeda-beda jenisnya dari satu wanita dengan wanita
yang lain. Pada sebagian mereka hal ini sangat lembut (mudah untuk
dipecahkan), sehingga akan pecah hanya dengan gerakan ringan atau
terjatuh kecuali dia terkejut dalam malam pertamanya. Dia diliputi aib
padahal sebenarnya dia terlepas dari hal itu. Dan pada saat itu sebagia
nselaput keperawanan wanita selalu merapat setelah melakukan hubungan
dan bernikman-nikmat denganya.Dan di sana ada jenis yang lain dari
selapu keperawanan, tidak terkoyak sama sekali dengan keadaan apapun,
meskipun sering sekali melakukan hubungan dan tidak akan lenyap kecuali
setelah melahirkan. Terkadang juga pemiliknya sudah hamil namun selapu
keperawanan masih utuh dan selamat.
"Tolak ukur kesucian wanita bukanlah dari selaput keperawanannya, melainkan adalah agamanya"
Maka
Hendaknya kedua mempelai waspada dan hati-hati dari terjerumus ke dalam
perbuatan menjadikan selaput keperawanan sebagai tolak ukur kesucian
seorang wanita, sebab tolak ukur wanita itu hanya satu, yaitu
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:
فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَكَ
Maka
dari itu, sekarang mulailah untuk terus menimba ilmu agama
sedalam-dalamnya, jangan biarkan kita terperosok terus kedalam kejahilan
yang nyata ini. Hidup kita akan semakin indah apabila kita selalu di
naungi dengan ilmu agama. Semua kehidupan kita, amaliah kita, cara
bicara kita, cara bergaul kita sudah di atur oleh agama agar kita
menjadi hamba-hamba yang berbarakah dan menjadikan kita hamba yang
sholih / selamat dunia dan akhirat.
Sumber : Komentarcinta.blogspot.com
Sumber : Komentarcinta.blogspot.com
Loading...